Rabu, 03 Juli 2013

Photo-Photo Hasil Kreatif Sendiri

Photo-Photo Viking Kreatif Salawasna


Viking Kreatif Salaswana
VIKING KREATIF

Masih Banyak Photo-Photo VIKING KREATIF yang lainnya, akan saya posting di lain waktu..
di share ya... :)

Sejarah Sepakbola Indonesia




Sepak bola di Indonesia

Timnas Indonesia di SEA Games 1987. Berdiri: Robby Darwis, Marzuki Nyakmad, Azhari Rangkuti, Ponirin Meka, Ribut Waidi, Ricky Yakobi. Jongkok: Nasrul Kotto, M. Yunus, Rully Nere, Jaya Hartono, Patar Tambunan




Sejarah sepak bola Indonesia dimulai sekitar tahun 1914. Ketika itu, Indonesia masih berada dalam kekuasaan penjajah, yaitu pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1914-1979, kompetisi sepak bola nasional di Indonesia diselenggarakan secara amatir atau lebih dikenal dengan istilah Perserikatan. Pada tahun 1979/80 diperkenalkan kompetisi Galatama (Liga Sepak Bola Utama),Galatama merupakan kompetisi sepak bola semi-profesional, galatama sendiri terdiri dari sebuah divisi tunggal (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi).Pada waktu itu, mulai diselenggarakan kompetisi antar kota di Jawa. Ada dua tim yang mendominasi kejuaraan ini, yaitu Batavia City dan Soerabaja City.

Terbentuknya PSSI (Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia) menjadi awal bergulirnya sejarah sepak bola modern di Indonesia. PSSI terbentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. 

Soeratin Sosrosoegondo terpilih sebagai ketua. Lahir di zaman penjajahan membuat organisasi olahraga ini tidak dapat dilepaskan dari kegiatan politik melawan bangsa penjajah. Faktanya, selain mengorganisasi segala hal terkait sepak bola, PSSI juga diberdayakan guna menabur dan menyuburkan benih-benih nasionalisme dalam jiwa setiap para pemuda Indonesia.

Pada era sebelum tahun 1970-an, sejumlah pesepak bola Indonesia sempat berlaga dalam ajang kompetisi tingkat internasional. Seiring dengan perjalanan waktu, PSSI pun memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, antara lain dengan penyelenggaraan berbagai ajang kompetisi untuk pemain non amatir (Divisi Utama, Divisi Satu, Divisi Dua, dan Liga Super Indonesia) dan untuk pemain amatir (Divisi Tiga).
Pada tahun 1994, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia. Memadukan fanatisme yang ada di Perserikatan&profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

Mulai dari tahun 1994 liga indonesia sudah mulai menggunakan sponsor resmi,layaknya liga-liga luar,pada tahun tersebut dikenal dengan liga Dunhil, liga dunhil menjadi sponsor dari tahun 94-96,dilanjutkan menjadi liga kansas 96-97
Pada tahun 1997-1999 liga indonesia tidak memiliki sponsor yang akhirnya hanya menggunakan nama liga Indonesia setelah itu liga indonesia kembali mendapatkan sponsor resmi pada tahun 1999 dan menjadi liga bank mandiri sampai dengan tahun 2004.
Pada tahun 2005 liga indonesia berubah kembali menjadi liga djarum indonesia sampai dengan tahun 2008, Pada tahun 2008 hingga sekarang, PSSI menyelenggarakan Liga Super Indonesia sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Liga Indonesia sbg kompetisi tingkat teratas di Indonesia.dgn sponsor msh djarum dan yang lebih kita kenal degan djarum indonesia super league.

PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola dalam kelompok umur tertentu dan sepak bola wanita.
Sayangnya, sampai hingga saat ini sepak bola di Indonesia belum berhasil mencapai perkembangan yang menggembirakan. Prestasi yang berhail diraih di ajang kompetisi internasional masih jauh dari memuaskan.
Sementara itu, di ajang kompitisi dalam negeri pun banyak diwarnai oleh berbagai perselisihan, baik dalam tataran organisasi PSSI maupun konflik horizontal antar suporter dari klub yang berbeda.
itulah sedikit sejarah dari liga indonesia,yang dimana sejarah tidak bisa dilupakan yang akhirnya juga menelurkan sebuah liga baru yang kita kenal dengan liga premier indonesia,liga premier indonesia dan djarum ISL sama-sama liga tertinggi di-Indonesia yang sama-sama mempunyai tujuan satu yaitu memajukan sepak bola indonesia dikancah Internasional.

Sejarah Sepakbola


Anda Penggemar Sepakbola???
Udah Tau Sejarah Sepakbola???
Disini saya akan berbagi tentang bagaimana Sejarah asal-usul Sepakbola.
 
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali. 

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.  Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.  Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. 

Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia mulai dibentuk dengan nama FIFA (Federation Internationale de Football Asosiation). FIFA dibentuk pada 21 Mei 1904, dan memiliki slogan For The Game. For The World. FIFA berpusat di Zurich, Swis. FIFA adalah baddan pengatur internasional sepak boal, FIFA juga mempromosikan sepak bola, mengatur transfer pemain antar tim, memberikan gelar pemain terbaik dunia FIFA dan menerbitkan daftar peringkat dunia FIFA setiap bulannya.

Ada satu kompetisi terpenting yang diadakan oleh FIFA dalam dunia sepak bola internasional yaitu Piala Dunia Sepak Bola atau sering disebut dengan Piala Dunia saja (dulu indonesia pernah ikut lho). Turnamen babak final Piala Dunia adalah ajang olahraga yang paling banyak ditonton di dunia bahkan melebihi Olimpiade.

Selasa, 02 Juli 2013

Bangga Jadi BOBOTOH


PERSIB Lebih Populer Ketimbang Barca, Man United, & Madrid

Nama Barcelona, Manchester United, dan Real Madrid, memang sangat besar di dunia sepak bola. Tiga tim tersebut bisa disebut yang terbaik di dunia. Namun siapa sangka, Klub Indonesia, Persib Bandung.

Pada sebuah situs voting ternama, The Top Tens, Persib berada di peringkat teratas diikuti El Barca, Man. United, dan Madrid. Di bawah itu masih terdapat klub macam Chelsea, AC Milan, dan Bayern Munchen.

Mengesankan, PERSIB satu-satunya tim Sepakbola Dari Asia Tenggara yang masuk 5 Besar bahkan Peringkat Pertama mengalahkan Klub-Klub Eropa sampai Dunia...
Satu Pembuktian bahwa PERSIB tim terbaik dari Indonesia.

Sebagai BOBOTOH pastilah sangat Bangga....

Senin, 01 Juli 2013

SEPAK TERJANG PERSIB DARI TAHUN KE TAHUN

SEPAK TERJANG PERSIB DARI TAHUN KE TAHUN

 

• Tahun 1933 Runner Up Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1934 Runner Up Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1936 Runner Up Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1937 Juara I Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1950 Juara I Kejurnas PSSI 1950
• Tahun 1952 Seri Lawan Aryan Gymkhana (India)
• Tahun 1952 Peringkat 4 Kompetisi Perserikatan 1952
• Tahun 1953 Juara I Kejurnas PSSI 1953
• Tahun 1954 Berlaga di tingkat Distrik Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1955 Runner Up Kejuaraan Golongan Besar PSSI
• Tahun 1957 Juara III Kompetisi Perserikatan1957
• Tahun 1959 Runner Up Kompetisi Perserikatan 1959
• Tahun 1960 Runner Up Kompetisi Perserikatan 1960
• Tahun 1961 Juara I Invitasi “5 Tim” PSSI
• Tahun 1961 Juara I Kompetisi Perserikatan
• Tahun 1962 Juara I Pertandingan "3 Besar" PSSI
• Tahun 1962 Juara I General Rehearsal Cup - Asian Games
• Tahun 1962 Perempat Final Piala Aga Khan’ di Bangladesh
• Tahun 1962 Menang 2-1 lawan Jepang
• Tahun 1963 Juara I Turnamen Kongres Istimewa PSSI
• Tahun 1964 Kalah 0-2 Lawan Jerman Timur
• Tahun 1965 Juara 3 Kompetisi Perserikatan1964/1965
• Tahun 1964 Kalah 1-7 Lawan Jerman Timur
• Tahun 1966 Runner Up Kompetisi Perserikatan 1965/1966
• Tahun 1966 Menang 1-0 Lawan Jerman Timur
• Tahun 1967 Runner Up Kompetisi Perserikatan1966/1967
• Tahun 1968 Juara I Piala Brawijaya di Surabaya
• Tahun 1969 Peringkat 4 Kompetisi Perserikatan 1969
• Tahun 1971 Peringkat 5 Kompetisi Perserikatan 1971
• Tahun 1973 Peringkat 7 Kompetisi Perserikatan 1973
• Tahun 1973 Juara I Piala Bank Bumi Daya di Jakarta
• Tahun 1973 Mengikuti Marah Halim Cup II di Medan
• Tahun 1973 Seri 3-3 Lawan Singapura
• Tahun 1973 Menang Lawan Kelantan FA (Malaysia)
• Tahun 1974 Juara I Piala Mang Ihin (Gubernur Jawa Barat)
• Tahun 1974 Juara I Piala Mang Engkos (Ketua Umum PSSI) di Yogyakarta
• Tahun 1975 Babak 18 Besar Kompetisi Perserikatan 1975
• Tahun 1975 Menang 8-0 Lawan Tutang (Taiwan)
• Tahun 1976 Juara I Piala Jusuf V di Ujung Pandang
• Tahun 1976 kalah 0-3 Middlesex Wanderer (Inggris) di Piala Siliwangi I
• Tahun 1976 Kalah 0-4 Lawan Sao Paulo (Brazil) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1976 Juara I Turnamen Segitiga di Bangka
• Tahun 1976 Menang 2-1 Lawan BRNO (Cekoslovakia)
• Tahun 1977 Kalah 0-3 Lawan Levsky Spartak (Bulgaria)
• Tahun 1977 Kalah 2-3 Lawan Levsky Spartak (Bulgaria)
• Tahun 1977 Seri 2-2 Lawan Legia Warsawa (Polandia)
• Tahun 1977 Menang 3-1 Lawan Italia U-21
• Tahun 1978 Peringkat 6 Kompetisi Perserikatan 1978 (Degradasi)
• Tahun 1978 Menang 3-1 Lawan Selangor FA (Malaysia) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1978 Juara I Piala Jusuf VII di Ujung Pandang (PERSIB B)
• Tahun 1978 Mengikuti King's Cup di Bangkok (Thailand)
• Tahun 1978 Seri 0-0 Lawan Korea Selatan (di King’s Cup Thailand)
• Tahun 1978 lawan UMNO (Malaysia) di Piala Siliwangi II
• Tahun 1978 Juara I Piala Surya di Surabaya
• Tahun 1978 Juara I Piala Walikota Bogor
• Tahun 1979 Juara I Piala Bandung Urang
• Tahun 1979 Babak 6 Besar Divisi I (Gagal Promosi)
• Tahun 1981 Juara I Piala Siliwangi III di Bandung
• Tahun 1981 Seri 0-0 Lawan Korea Selatan 
• Tahun 1981 Seri 1-1 Lawan Muenchen University (Jerman) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1982 Juara I Turnamen Galunggung di Jakarta
• Tahun 1982 Kalah 2-0 Lawan DNEPR (Uni Soviet)
• Tahun 1983 Posisi 3 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
• Tahun 1983 Runner Up Kompetisi Divisi Utama PSSI 1982/1983
• Tahun 1983 Kalah 0-5 Lawan Freiburg (Jerman) di Turnamen Segitiga Medan
• Tahun 1985 Runner Up  Kompetisi Divisi Utama PSSI 1984/1985
• Tahun 1985 Kalah 1-3 Lawan Torpedo Kutaisi (Uni Soviet)
• Tahun 1985 Runner Up Piala Tugu Muda II di Semarang
• Tahun 1985 Kalah 0-2 Lawan Rajpracha (Thailand) di Piala Tugu Muda
• Tahun 1986 Juara I Kompetisi Divisi Utama PSSI 1985/ 1986
• Tahun 1986 Juara I Piala Hasanal Bolkiah (Piala Pesta Sukan II) di Brunei Darussalam
• Tahun 1986 Menang 1-0 Lawan Malaysia (di Piala Pesta Sukan II)
• Tahun 1986 Menang 4-0 Lawan FC IQ (Belanda) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1987 Peringkat 3 Kompetisi Divisi Utama PSSI 1986/ 1987
• Tahun 1987 Kalah 0-6 Lawan PSV Eindhoven
• Tahun 1987 Kalah 0-1 Lawan Hallelujah (Korea Selatan) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1987 Menang 2-1 Lawan Juventus (Brazil) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1988 Peringkat 3 Kompetisi Divisi Utama PSSI 1987/ 1988
• Tahun 1988 Kalah 0-1 Lawan KNVB (Belanda) di Stadion Siliwangi
• Tahun 1988 Runner Up Piala Persija I
• Tahun 1989 Juara I Turnamen Segitiga Gresik
• Tahun 1989 Juara I Turnamen Hari Jadi PERSIB ke-56
• Tahun 1989 Peringkat 3 Piala Jawa Pos I
• Tahun 1989 Juara I Piala Siliwangi VII
• Tahun 1989 Juara I Piala Sidolig
• Tahun 1990 Juara I Piala Jawa Pos II
• Tahun 1990 Juara I Kompetisi Divisi Utama PSSI 1989/ 1990
• Tahun 1990 Peringkat 3 Piala Utama I
• Tahun 1991 Runner Up Turnamen Invitasi UNI
• Tahun 1991 Juara I Turnamen Piala Persija
• Tahun 1992 Peringkat 4 Kompetisi Divisi Utama PSSI 1991/1992
• Tahun 1992 Juara I Piala Johnny Pardede International Hotel
• Tahun 1993 Juara I Piala Pers
• Tahun 1994 Juara I Kompetisi Divisi Utama PSSI 1993/1994
• Tahun 1994 Kalah 0-8 Lawan AC Milan
• Tahun 1994 Juara I Piala Siliwangi
• Tahun 1995 Juara I Liga Indonesia 1994/1995
• Tahun 1995 Perempat Final Piala Champions Asia
• Tahun 1996 12 Besar Liga Indonesia 1995/1996
• Tahun 1997 12 Besar Liga Indonesia 1996/1997
• Tahun 1999 peringkat 3 (Sub Grup B Wilayah Barat) Liga Indonesia 1998/1999
• Tahun 2000 Juara I Piala Siliwangi
• Tahun 2000 Peringkat 8 Wilayah Barat Liga Indonesia 1999/2000
• Tahun 2001 Babak 8 Besar (Peringkat 3 Grup A) Liga Indonesia 2001
• Tahun 2002 Peringkat 8 Wilayah Barat Liga Indonesia 2002
• Tahun 2003 Posisi 16 Wilayah Barat Liga Indonesia 2003 (Play Off - lolos dari degradasi)
• Tahun 2004 Posisi 6 Liga Indonesia 2004
• Tahun 2005 Menang 2-0 Lawan Hyundai FC (Korea Selatan)
• Tahun 2005 Posisi 5 Wilayah Barat Liga Indonesia 2005
• Tahun 2005 Putaran II Piala Indonesia 2005
• Tahun 2006 Menang 3-1 Lawan Selangor FA (Malaysia) di Stadion Siliwangi
• Tahun 2006 Posisi 12 Wilayah Barat Liga Indonesia 2006
• Tahun 2006 Putaran I Piala Indonesia 2006
• Tahun 2007 Seri 2-2 Lawan Hyundai FC (Korea Selatan) di Stadion Siliwangi
• Tahun 2007 Menang 5-0 Lawan Kuala Lumpur FA (Malaysia) di Stadion Jalak Harupat
• Tahun 2007 Posisi 5 Wilayah Barat Liga Indonesia 2007
• Tahun 2008 Menang 3-1 Lawan Kelantan FA (Malaysia) di Stadion Siliwangi (Diklat)
• Tahun 2008 Putaran II Piala Indonesia 2007/2008
• Tahun 2008 Juara I Piala Kang Dada
• Tahun 2008 Peringkat 3 Turnamen HUT Surabaya
• Tahun 2008 Posisi 3 Super Liga I
• Tahun 2009 Putaran III Piala Indonesia 2008/2009
• Tahun 2009 Kalah 0-1 Lawan Selangor FA (Malaysia)
• Tahun 2009 Posisi 4 Super Liga II
• Tahun 2010 8 Besar Copa Indonesia
• Tahun 2010 Runner Up Turnamen Piala Karo di Sumatera Utara (PERSIB U-21 Plus)
• Tahun 2011 Posisi 7 Super Liga III
• Tahun 2012 Posisi 8 Super Liga IV
• Tahun 2012 Juara I Celebes Cup 2012
• Tahun 2012 Semi Finalis Inter Island Cup 2012


Sebenarnya masih banyak pertandingan Internasional yang dilakukan oleh PERSIB Bandung, sampai saat ini kami baru mendapatkan data mengenai lawannya, sementara waktu dan hasil pertandingannya  masih dalam tahap penelusuran. Data-data yang masih kami cari antara lain saat melawan: Sao Paulo (Brasil, 1 kali lagi), Western Suburb Soccer Club (Australia), Esbjerg (Denmark), Uni Soviet U-23, Yugoslavia U-23, Atletico Mineiro (Brasil), B-1903 (Denmark), Go Ahead Eagles (Belanda), Melayu (Singapura), SGSFL (Singapura), Vigilante (Singapura), Khairat Alma Ata/Lokomotif (Uni Soviet), Malacca (Malaysia), Croatia Sydney (Australia), Tze Chiang (Taiwan), Diraja (Malaysia), America (Brasil),  Yanmar (Jepang), Pakhtakor (Uzbekistan), FC Sarajevo (Yugoslavia).

Sejarah VIKING PERSIB CLUB

Sebagai BOBOTOH PERSIB BANDUNG, taukah kalian tentang sejarah lahirnya Viking Persib Club.
ya, disini saya akan berbagi tentang bagaimana terbentuknya Viking Persib Club sebagai Suporter terfanatik di Indonesia yang begitu Total mendukung "Maung Bandung" dimanapun sang "Pangeran Biru" bertanding.



VIKING PERSIB CLUB salah satu kelompok suporter Pendukung Tim PERSIB BANDUNG yang terorganisir di Wilayah Kota Bandung Khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya menjadi kelompok suporter tertua dan pertama (Pioneer) di Indonesia, yang mengawali sejarah terbentuknya kelompok-kelompok suporter di seluruh wilayah Indonesia.

Keberadaan Kelompok Suporter yang mengambil nama dari Suku/etnis di Wilayah Skandinavia (SWEDIA, NORWEGIA, DENMARK,Dll) yang terkenal sebagai “Bangsa/suku PENAKLUK” ini bisa dikatakan sangat fenomenal, karena baru pertama kali di Indonesia muncul sebuah organisasi suporter yang terorganisir dalam mendukung sebuah klub Perserikatan Pada masa itu, yang mempunyai karakter tersendiri, mempunyai Visi dan Misi serta tujuan yang jelas dalam mendukung Tim PERSIB secara sportif dan positif.

Kelompok suporter yang berdiri sejak tahun 1993 ini pun memiliki pendukung terbanyak dari semua suporter Klub sepak bola di Indonesia yang pada saat tahun 2005 Saja tercatat kurang lebih 21.400 anggota The Vikers (Sebutan anggota VIKING) sekarang sampai tahun 2009 setelah dilakukan pemutihan dan pendataan ulang anggota tercatat kurang lebih 40.000 anggota yang terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan usia. (sumber: Data Distrik Viking Pusat) Anggotanya pun bukan hanya muncul dari wilayah Bandung saja, tetapi sudah menyebar keseluruh wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, serta daerah lainnya di Indonesia, Bahkan sampai ke Luar negeri sekalipun. Saat sekarang ini tercatat beberapa Distrik (sebutan cabang wilayah VIKING tiap daerah), di Erofa dan Asia, sebut saja misalnya Distrik Napoli di Italia, Distrik Busan di Korea Selatan, serta Distrik Niigita dan Kyoto di Jepang. Keberadaan Distrik-Distrik ini dibawa dan dibentuk oleh anggota VIKING asal Indonesia yang belajar (Study) dan bekerja di Kawasan tersebut.

Kebesaran nama Tim PERSIB BANDUNG sudah membawa sikap fanatisme yang tinggi terhadap perjalanan sejarah sepak bola di Jawa Barat Khususnya dan sepak bola Indonesia pada umumnya. Terbentuknya VIKING PERSIB CLUB serta beberapa kelompok suporter PERSIB yang lain, menjadi bukti bahwa PERSIB BANDUNG sudah menjadi Ikon dan Kebanggaan tersendiri bagi warga Bandung khususnya dan warga Jawa Barat Pada umumnya. Sehingga memunculkan rasa kecintaan yang mendalam di hati para pendukungnya. Rasa memiliki yang tinggi ini pun mempunyai nilai negatif pula yaitu dikhawatirkan munculnya sikap Primordialisme (Sikap Kedaerahan yang berlebihan), dimana jika sikap ini muncul, tuntutan “selalu ingin menang” dan “merasa kelompok serta timnya lebih hebat dari kelompok/Tim lain” dengan sendirinya akan tertanam di benak para pendukung/supporter, dan ini akan sangat berbahaya jika kondisi tersebut tetap dibiarkan, karena akan merusak jiwa sportivitas yang selama ini dijunjung tinggi dalam dunia olah raga pada umumnya.

Hal inilah yang akan menjadi tantangan terbesar bagi VIKING PERSIB CLUB dalam memberikan dukungannya kapada Tim kesayangan ‘PANGERAN BIRU’ dalam mengarungi kompetisi pada kasta tertinggi Liga Super Indonesia (LSI). Apalagi saat ini Persib Bandung telah mengalami fase Transformasi status yang cukup panjang dalam perjalanannya, mulai dari sebuah klub amatir, semi Pro hingga saat ini berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), dengan harapan klub lebih profesional dan mandiri dengan tidak tergantung selamanya pada APBD. Penulis yakin punggawa-punggawa Viking di seantero Jagat ini akan mampu menjawab tantangan tersebut dengan sikap dan kedewasaan berfikir dalam berprilaku, sebab selama ini penulis melihat semakin tahun anggota VIKING semakin dewasa dalam memberikan dukungannya terhadap PERSIB baik itu di dalam maupun di luar Stadion, walaupun memang masih dalam tataran tertentu. Tapi hal ini menjadi bukti keseriusan dari internal pengurus maupun anggotanya untuk mencoba menjadi “Agen Of Change” (Agen Perubah) dalam memahami dan mensosialisasikan tentang arti Fanatisme sesungguhnya. Salah satu wujud nyata yaitu dengan memperluas jaringan wilayah Distrik serta terbentuknya beberapa halaman Situs / Website, seperti VIKING CYBER sebagai salah satu media guna menjembatani pemikiran tersebut yang ditujukan terutama kepada kalangan “Grass Root” (Kelompok Akar Rumput / Arus Bawah), yang menjadi anggota terbesar dan terbanyak VIKING, karena dari kelompok inilah VIKING PERSIB CLUB pertama kali lahir.

Minggu, 30 Juni 2013

Sejarah Persib Bandung

VIKING KREATIF akan memposting Sejarah lahirnya PERSIB BANDUNG
PERSIB yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung ini merupakan salah satu tim sepakbola Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung.

Sejarah berdirinya PERSIB BANDUNG
sebelum bernama Persib Bandung, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara, Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.

 
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG

.
Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini lapangan Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.

Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, Dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat Nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nur'alim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan dan Eka Ramdani merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.Sampai saat ini Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.

 PERSIB bukan hanya sebuah klub sepak bola, tetapi daging dan darah PERSIB telah menjadi tradisi turun temurun di Jawa Barat & Bandung yang diturunkan dari nenek kakek, orang tua dan anak-anak. Persib akan selalu di hati kita apa pun yang terjadi kita akan selalu mendukung PERSIB.